Risnandar Mahiwa dan Indra Pomi Dibawa ke KPK Jakarta, Ruangan di Perkantoran Tenayan Disegel

ARASYNEWS.COM – Usai menjalani pemeriksaan penyidik KPK di Mapolresta Pekanbaru, sekitar pukul 13.15 wib pada Selasa (3/12/2024), Risnandar Mahiwa dan Indra Pomi Nasution dibawa ke VIP Lancang Kuning Bandara Pekanbaru untuk dibawa ke gedung KPK di Jakarta.

Diangkut menggunakan mobil yang berbeda dan mendapat pengawalan. Dua orang ini diterbangkan ke Jakarta guna pemeriksaan lebih lanjut di gedung KPK RI.

Tampak penyidik KPK mengeluarkan sejumlah koper warna hitam dan ada juga tiga orang lainnya yang tidak diketahui.

Seperti diketahui, Risnandar dan Indra ditangkap KPK dalam operasi tangkap tangan (OTT) pada Senin (2/12/2024) malam.

Penangkapan itu terjadi di kompleks perkantoran Pemerintah Kota Pekanbaru, Kecamatan Tenayan Raya, Senin malam. Hal itu diungkapkan Wakil Ketua KPK, Johanis Tanak.

“Iya benar, penangkapan terhadap Pj Wali Kota Pekanbaru,” ungkap Johanis Tanak, saat dikonfirmasi di Jakarta.

Diketahui, hal ini terkait proyek pengelolaan sampah tahun 2025. Dan berdasarkan informasi awal, OTT ini diduga terkait suap dalam proyek pengelolaan sampah tahun 2025.

KPK juga mengamankan sejumlah uang sebagai barang bukti (nominalnya masih dalam proses penghitungan).

Diduga, uang tersebut berasal dari pihak swasta yang ingin meloloskan proyek tersebut melalui salah satu pejabat di Pemerintah Kota Pekanbaru.

Penangkapan ini dilakukan setelah tim KPK mencium adanya transaksi di lokasi.

Para pihak yang ditangkap pada malam itu langsung digiring ke Mapolresta Pekanbaru untuk pemeriksaan lebih lanjut. KPK memiliki waktu 1×24 jam untuk menentukan status hukum mereka.

Disisi lain, gerak-gerik Risnandar juga telah lama tercium dan banyak laporan yang masuk. Lembaga Antirasuah sudah lama menerima aduan adanya praktik rasuah di Pekanbaru, Riau.

Ruangan di Perkantoran Tenayan Disegel

Pasca Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan KPK, akhirnya dilakukan penyegelan pada ruang kerja Pj Walikota Pekanbaru dan Sekda Pekanbaru yang berada di Komplek Perkantoran Walikota Pekanbaru, Tenayan Raya kota Pekanbaru.

KPK turut mengamankan uang tunai sekitar Rp 1 miliar lebih dalam OTT di Pekanbaru, Riau, yang dilakukan Senin (2/12/2024).

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata mengatakan, jumlah uang diamankan masih terus dihitung dalam proses pemeriksaan beberapa saksi.

“Bukti uangnya untuk sementara tadi disampaikan di atas Rp 1 miliar, ya tidak tahu mungkin nanti akan berkembang karena masih dalam proses, untuk memeriksa para saksi,” kata Alex kepada wartawan, Selasa (3/12/2024).

Alex mengatakan, OTT tersebut terkait kasus dugaan korupsi berupa penggunaan uang bendahara dengan bukti pengeluaran fiktif dan pungutan dari para kepala dinas.

“Informasi sementara itu terkait dengan penggunaan uang bendahara, jadi kan di sistem keuangan daerah itu kan ada istilahnya itu pengeluaran dulu, nanti buktinya itu kemudian dipertanggungjawabkan,” ujarnya.

Ia mencontohkan, bukti pengeluaran uang daerah fiktif ini dilakukan dengan modus pengambilan uang bendahara untuk pembelian alat tulis kantor, namun, barang tersebut tidak ada dan hanya dicatat dalam kuitansi.

“Kalau mungkin punya alat tulis kantor, alat tulis kantornya hanya di kuitansi, tapi barangnya enggak ada. Kemudian ada kutipan atau ada pungutan dari kepala-kepala dinas atau masing-masing OPD, iuran dari rumah sakit umum daerah, dia juga memberikan sesuatu,” ujarnya.

Alex juga mengatakan, kegiatan OTT ini dilakukan berdasarkan informasi dari masyarakat yang ditindaklanjuti dan sudah didahului dengan proses penyidikan dan sprindik yang diterbitkan beberapa bulan lalu. []

You May Also Like