Puasa-puasa di Bulan Muharram

ARASYNEWS.COM – Bulan pertama pada tahun Hijriyah yang dikenal dengan Muharram menjadi momen bagi umat Islam. Setiap amal ibadah dan kebaikan yang dilakukan di bulan Muharram akan dilipatgandakan.

Bulan Muharram ini termasuk dalam bulan Haram atau mulia yang memiliki sebutan khusus dalam Al-Qur’an sebagai Al Fajr atau fajarnya tahun. Allah SWT berfirman dalam surat Al Fajr ayat 1-2,
وَالْفَجْرِۙ (1)

وَلَيَالٍ عَشْرٍۙ (2)

Artinya: “Demi waktu fajar, demi malam yang sepuluh,”

Muharram merupakan bulan pertama dalam penanggalan kalender Islam. Sebagai bentuk kematangan dalam Islam yang terus berkembang waktu itu hingga memiliki penanggalan.

Keutamaan puasa di bulan Muharram di dalam Islam telah dijelaskan oleh Rasulullah SWA dalam beberapa hadist lainnya. Sebagai umat Muslim juga dianjurkan untuk melaksanakan puasa sunnah selama 3 hari yaitu tanggal 10, 11, dan 12 Muharram.

Melalui hadist riwayat Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda yang artinya: “Sebaik-baiknya puasa setelah Ramadan adalah pada bulan Allah yaitu, Muharram,” (HR Muslim).

Dalam hadist tersebut dijelaskan bahwa keistimewaan dalam berpuasa tidak hanya saat bulan Ramadan saja, namun juga di bulan Muharram. Perbedaan kedua puasa ini yaitu, jika puasa Ramadan hukumnya wajib, sementara puasa Muharram atau puasa Tahun Baru Islam hukumnya sunnah.

Nabi Muhammad SAW tidak pernah melewatkan untuk menjalankan puasa sunnah di bulan Muharram ini. Terutama saat jatuh pada tanggal 10 Muharram yang sering disebut dengan nama puasa Asyura, sedangkan untuk puasa yang dilaksanakan pada tanggal sebelumnya, yaitu 9 Muharram dinamakan dengan nama puasa Tasu’a.

Dalam hadits riwayat Muslim menyebutkan tentang keutamaan bulan Muharram yang disebut momen berpuasa terbaik setelah Ramadhan.

شَهْرُ اللهِ المُحَرَّمُ ، وَأفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الفَرِيضَةِ

Artinya: “Sebaik-baik puasa setelah puasa Ramadhan adalah puasa di bulan Muharram, dan sebaik-baik sholat setelah sholat fardhu adalah sholat malam,” (HR Muslim).

Dalam riwayat lain juga dijelaskan, orang yang berpuasa di bulan Muharram dapat diterima taubatnya oleh Allah ﷻ. Hadits ini dijelaskan oleh Ali bin Abi Thalib yang mengutip sabda Rasulullah ﷺ,
“Jika engkau ingin berpuasa setelah Ramadhan, maka berpuasalah pada bulan Muharram. Sesungguhnya bulan tersebut adalah bulan Allah dan pada bulan itu terdapat satu hari di mana ketika suatu kaum bertaubat, Allah juga menerima taubat kaum yang lain,” (HR Tirmidzi).

Selian itu, ada satu hari di bulan Muharram yang sangat dimuliakan, yaitu hari Asyura. Umat Muslim melakukan penghormatan berupa puasa sunnah pada hari itu atas kemenangan yang diberikan Allah SWT kepada Nabi Musa AS

Hal ini termaktub dalam hadits dari Ibnu Abbas, ia berkata:
“Ketika Nabi Muhammad ﷺ tiba di Madinah, beliau melihat orang-orang Yahudi berpuasa di hari Asyura. Beliau bertanya, ‘Hari apa ini?’ Mereka menjawab, ‘Hari yang baik, hari di mana Allah menyelamatkan Bani Israil dari musuhnya, sehingga Musa pun berpuasa pada hari ini sebagai bentuk syukur kepada Allah. Akhirnya, Nabi Muhammad ﷺ. bersabda, ‘Kami (kaum muslimin) lebih layak menghormati Musa daripada kalian.’ Kemudian, Nabi Muhammad ﷺ berpuasa dan memerintahkan para sahabat untuk berpuasa.” (HR Muslim).

Sejumlah amalan yang bisa dilakukan di bulan Muharram salah satunya adalah puasa. Puasa di bulan Muharram dapat dilakukan mulai tanggal 1.

Dan ada juga puasa Tasua yang dilaksanakan pada tanggal 9, berikutnya adalah puasa Asyura yang dilakukan pada 10 Muharram. Puasa Asyura sangat dianjurkan karena umat Muslim bisa mendapatkan pengampunan dosa-dosa kecil setahun yang lalu.

  1. Puasa Tasu’a

Niatnya: “Nawaitu sauma tasua sunnatal lillahita’ala”

Puasa Tasu’a untuk membedakan dengan orang Yahudi yang hanya berpuasa pada hari kesepuluh saja yaitu dilakukan pada tanggal 9 Muharram

  1. Puasa Asyura

Niatnya: “Nawaitu shouma fii yaumi aasyuuroo’ sunnatan lillaahi ta’aalaa”

Di dalam bulan Muharram terdapat hari Asyura, yaitu hari ke sepuluh, 10 Muharram.

…وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ

Artinya: “Dan puasa di hari ‘Asyura’ saya berharap kepada Allah agar dapat menghapuskan (dosa) setahun yang lalu.” HR Muslim no. 1162/2746.

Sebagian ulama berpendapat, dianjurkan melaksanakan puasa tanggal 11 Muharram atau setelah puasa Asyura’.

“Puasalah hari Asyura’ dan jangan sama dengan model orang Yahudi. Puasalah sehari sebelumnya atau sehari setelahnya.” (HR. Ahmad, Al Bazzar).

  1. Puasa Ayyamul Bidh

Lalu yang terakhir dalam puasa Tahun Baru Islam adalah puasa ayyamul bidh. Keutamaan puasa ayyamul bidh ini juga tidak kalah spesial. Sebagaimana disebutkan di dalam sebuah hadis Mutafaqun Alaih, puasa ini sama dengan puasa sepanjang tahun.

Keutamaan Puasa di Bulan Muharram

  • Menebus Dosa Setahun Silam

Mengerjakan puasa Asyura dapat menebus dosa yang dilakukan setahun sebelumnya.

Seperti yang diungkapkan oleh Abi Qatadah, bahwa Rasulullah ditanya tentang puasa Asyura kemudian beliau menjawab, “Menebus dosa tahun yang lalu.” (HR.Muslim)

  • Mewujudkan Impian Rasulullah

Rasulullah punya keinginan yang belum terlaksana, lantaran ajal menjemput terlebih dahulu.

Keinginan itu adalah puasa Tasu’a, yakni puasa pada 9 Muharram.

Hal itu seperti yang diceritakan Ibnu Abbas ra: Rasulullah bersabda:

“Kalau saya lanjut umur sampai tahun yang akan datang, niscaya saya akan berpuasa Tasu’a (tanggal 9 Muharram)” (HR.Muslim).

Seperti yang telah diriwayatkan dari Ibnu Abbas:

“Rasulullah telah berpuasa pada hari Asyura dan memerintahkan supaya orang-orang berpuasa.” (HR.Muslim).

Abu Hurairah juga berkata, Saya mendengar Rasulullah bersabda:

“Hari ini adalah Hari Asyura, dan kamu tidak diwajibkan berpuasa padanya. Dan saya sekarang berpuasa, maka siapa yang suka, berpuasalah. Dan siapa yang tidak suka, berbukalah

  • Nilainya di Bawah Puasa Ramadhan

Berdasarkan hadis dari Abu Hurairah puasa pada bulan Muharram keutamaannya tepat di bawah puasa Ramadhan.

Menurut Abu Hurairah, suatu ketika Rasulullah ditanya:

“Puasa manakah yang lebih utama setelah puasa Ramadhan?”

Nabi bersabda: “Puasa pada bulan Allah yang kamu namakan bulan Muharram.” (HR. Ahmad, Muslim dan Abu Daud).

Oleh karenanya, puasa di bulan Muharram memiliki keutamaan yang luar biasa. Sebab puasa Ramadhan adalah wajib sedangkan puasa Muharram adalah sunnah. []

You May Also Like