
ARASYNEWS.COM – Kecelakaan kerja kembali dan dikabarkan seorang pekerja tewas di sumur minyak di salah satu wilayah operasional PT Pertamina Hulu Rokan.
Sebelumnya juga pernah terjadi di wilayah Siak, tapi musibah yang kali ini menimpa seorang pekerja berinisial E (35) pada Jum’at (10/2/2023) siang. Ia tertimpa peralatan rig sumur minyak di Adera Field, Kabupaten Pali, Sumatera Selatan
Berdasarkan informasi dari pihak PHR, kecelakaan (fatality) tersebut terjadi akibat melorotnya traveling block pada saat pekerjaan masuk pada rangkaian 6 1/8 drill pipe di rig NREM-04 Sumur BNG-34 Adera Field. Secara tiba-tiba, string rangkaian melorot sehingga travelling block jatuh ke meja dan mengenai korban yang mengakibatkan fatality.
Korban E, merupakan pekerja PT NREM di posisi floorman. Peralatan itu menimpa E yang merupakan pekerja PT Nusantara Raya Energi Mandiri (NREM). Demikian informasi yang beredar sebagaimana dilaporkan Irdham Rahman selaku Pjs. Mgr. Adera Field Zona 4 Regional I PT PHR.
“Diduga penyebab melorotnya traveling block akibat kegagalan brake system, untuk kepastian menunggu hasil investigasi,” tulis Agus Amperianto, General Manager Zona 4 PT Pertamina Hulu Rokan Regional 1 dalam pesan yang beredar.
Pihak PT PHR melalui manajemen PT Pertamina EP Adera Field menyampaikan dukacita yang mendalam atas meninggalnya seorang pekerja tersebut.
“Atas nama pribadi dan segenap pekerja PEP Adera Field, kami turut berduka cita dan mendoakan semoga almarhum mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan keikhlasan,” kata Pjs Field Manager PEP Adera Field, Irdham Rahman.
Irdham Rahman menegaskan, PEP Adera Field berkomitmen penuh terhadap penerapan HSSE. Ia menyebut penyebab kejadian kerja sedang diinvestigasi.
“Kami telah menghentikan pekerjaan dan meminta seluruh kru untuk melakukan safety stand down. Hal ini sebagai bentuk empati terhadap almarhum melalui doa bersama dan belajar dari kejadian tersebut agar tidak terulang lagi,” tukas Irdham.
Kasus fatality ini semakin menambah daftar hitam kecelakaan kerja yang terjadi wilayah operasional PT Pertamina Hulu Rokan (PHR).
Kasus serupa telah tercatat sebanyak 7 kasus kematian buruh terjadi dalam rentang 6 bulan sejak Juli 2022 hingga Januari 2023 lalu di wilayah kerja Blok Rokan yang juga dikelola PT PHR.
Hingga kini, hasil investigasi kasus kecelakaan kerja ini masih dalam penelusuran pihak berwajib.
Disisi lain, sudah dua pejabat elit PT PHR yakni Feri Sri Wibowo dan Fransjono Lazarus yang telah dicopot jabatannya, diduga kuat sebagai penanggungjawab kecelakaan kerja bertubi-tubi di wilayah kerja Rokan PHR tersebut.
PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) menjalankan tugas Subholding Upstream Pertamina yang mengelola usaha hulu migas di wilayah regional 1 Sumatera. Wilayah operasionalnya membentang mulai dari Provinsi Aceh hingga Sumatera Selatan yang dibagi dalam empat zona.
Zona 1 meliputi 11 lapangan yakni North Sumatera Offshore (NSO), West Giaga Kambuna, Rantau, Pangkalan Susu, BOB CPP Siak, Kampar, Lirik, Jambi, Jambi Merang, dan Jabung.
Zona 2 dan 3 meliputi wilayah kerja Rokan terdiri dari 104 lapangan yang semuanya berada di Riau. Lapangan migas terbesar di zona Wilayah Kerja Rokan ini antara lain Duri, Bangko, Bekasap, Balam South, Kota Batak, Petani, Pematang, Petapahan dan Pager.
Sementara Zona 4 meliputi 8 lapangan yakni Ogan Komering, Raja Tempirai, Ramba, Corridor, Prabumulih, Limau, Pendopo dan Adera yang kesemuanya berada di Provinsi Sumatera Selatan. []