ARASYNEWS.COM – Peretas atau hacker Bjorka telah mengunggah dokumen rahasia Presiden Joko Widodo yang dikirim dari Badan Intelijen Negara (BIN) RI.
Dalam tahap pertama ini, Bjorka telah menyampaikan ada satu data yang telah diretas, sebesar 189 MB yang merupakan data BIN bersama Presiden Jokowi pada tahun 2019-2021. Bahkan data itu juga tercantum logo.
Ini menjadi target Bjorka setelah sebelumnya meretas data pelanggan PLN sebanyak 17 juta, 26 juta data riwayat browsing pengguna Indihome, 105 data Komisi Pemilihan Umum (Pemilu). Dan yang terbaru adalah data 1,3 miliar registrasi SIM card.
Bjorka adalah aktor yang terlibat dengan dugaan kebocoran data pribadi. Data atau dokumen yang bocor ini dijual mulai Rp 120 ribu sampai Rp 1,2 juta. Dan data yang bocor ini tentunya akan bisa menimbulkan ketegangan dan resiko politik apalagi di tangan yang salah.
Targetnya terhadap presiden Jokowi sebelumnya telah ia sampaikan melalui saluran Telegram.
“Contains the transactions of letters and documents sent to the President including a collection of letters sent by the State Intelligence Agency which are labeled secret,” tulis Bjorka yang dikutip dari akun Twitter darktracer_int.
Tentang yang disampaikan hacker Bjorka ini mengatakan bahwa sesuatu yang diunggahnya berisi surat dan dokumen yang dikirimkan kepada Presiden termasuk kumpulan surat yang dikirim oleh Badan Intelijen Negara (BIN) yang diberi label rahasia.
“Surat dan dokumen kepada Presiden Indonesia sebanyak 679 ribu dibocorkan ke deep web oleh aktor jahat ‘Bjorka’,” tweet darktracer_int.
Adapun data yang diduga milik Presiden Jokowi itu terdiri dari judul surat, nomor surat, pengirim, ID penerima, tanggal surat, dan lain sebagainya.
Sebelumnya, di saluran aplikasi perpesanan instan Telegram ‘Bjorkanism’, aktor tersebut menulis ‘The next leak will come from the president of indonesia’ yang dapat diartikan sebagai kebocoran berikutnya datang dari Presiden Indonesia.
“Bad Actor “Bjorka”, who is bullying Indonesian citizens, announced on his Telegram channel that his next target for the leak would be Indonesia’s president,” tulis akun Twitter darktracer_int.
Selanjutkan, hacker yang belum diketahui hingga saat ini juga menyampaikan akan meretas data Pertamina. Dan ini adalah sebagai bentuk protes atas dinaikkannya harga bahan bakar minyak yang disampaikan Presiden Jokowi bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Terkait lemahnya cyber security di Indonesia yang banyak disebutkan masyarakat Indonesia, Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono langsung menyampaikan tanggapan. Heru memastikan, tidak ada satu pun dokumen surat menyurat Presiden Joko Widodo yang diretas.
“Tidak ada data isi surat-surat apapun yang kena hack,” tegas Heru saat dikonfirmasi, Sabtu (10/9/2022).
Heru menyampaikan hal itu setelah munculnya kabar mengenai peretasan yang dilakukan oleh seorang hacker yang mengatasnamakan dirinya Bjorka.
Meski demikian, ia menegaskan, segala tindakan peretasan merupakan perbuatan melanggar hukum. Ia pun meyakini bahwa aparat penegak hukum segera menyelesaikan persoalan ini.
Ditempat terpisah, akan adanya data BIN yang bocor, pihak BIN melalui Juru bicara BIN Wawan Purwanto mengatakan bahwa itu adalah hoax.
“Tidak ada kebocoran dan itu adalah hoax. Itu tidak benar, itu bukan data BIN,” kata dia dalam wawancara bersama salah satu stasiun televisi, sambil terbata-bata pada Sabtu (10/9/2022).
“Data yang ada di BIN itu tersamarkan. Ada tiga data yang ada pada BIN, ada yang biasa, ada yang terbatas, dan ada yang sangat rahasia. Data di BIN sangat sulit dilacak dan tidak bisa ditemukan,” terangnya.
“Dan data pada BIN ada kode-kodenya,” lanjutnya.
Lebih lanjut, dikatakannya, tidak mengetahui motifnya apa, hanya saja seperti ada sesuatu yang diinginkannya dibalik itu semua. []