ARASYNEWS.COM, PEKANBARU – Proyek instalasi pengelolaan air limbah (IPAL) hingga kini belum rampung, ditambah lagi karena pengerjaannya membuat banyak jalan yang rusak, berlubang, dan berdebu.
Proyek strategis Pemko Pekanbaru dibawah kepemimpinan Walikota Pekanbaru Firdaus ini membuat banyak pengguna jalan dan pedagang yang dirugikan. Saat cuaca panas, debu yang ditimbulkan sangat mengganggu pedagang yang berada di sekitar lokasi. Dan bagi pengguna jalan, kemacetan arus lalu lintas serta pengalihan jalan sangat mengganggu, belum lagi ada kecelakaan lalu lintas yang timbul akibatnya. Selain itu juga saat huja yang menimbulkan genangan air disekitar lokasi.
Keluhan masyarakat ini sudah didengar DPRD Pekanbaru, dan akan panggil kontraktor yang mengerjakan, yakni PT Hutama Karya dan PT Wijaya Karya.
“Komisi IV DPRD Pekanbaru tengah mengupayakan untuk memanggil para kontraktor IPAL ini, tapi karena padatnya agenda dari DPRD Pekanbaru hal tersebut urung dilakukan,” kata Ketua Komisi IV DPRD Pekanbaru, Sigit Yuwono, beberapa hari lalu.
“Kita panggil 4 kontraktor IPAL ini, karena katanya ada dua penambahan kontraktor lagi selain HK dan WIKA.
“Jadi kami juga belum tahu dua kontraktor yang baru ini seperti apa. Kita akan suruh mereka untuk ekspos sekaligus mempertanyakan target proyek ini selesai dan juga kapan mereka akan melakukan pengaspalan. Kita sudah layangkan surat pemanggilan,” tukasnya.
Ia meminta agar proyek ini tidak menghabiskan banyak waktu meskipun masih panjang karena addendum. Karena tidak sedikit masyarakat yang dikorbankan.
Selain itu, politisi Demokrat ini mengingatkan kepada kontraktor untuk tidak mengulur-ulur waktu pengaspalan setelah proyek pada satu tempat selesai dilakukan. Karena dalam pemantauannya, ada beberapa tempat yang sudah selesai, tapi belum kunjung diaspal.
“Selesai digali dan sudah layak untuk diaspal, ya kita minta segeralah diaspal. Jangan sampai merugikan masyarakat banyak dan menunggu jatuhnya korban,” tukasnya.
Proyek serupa ternyata juga dilakukan di ibukota-ibukota lainnya di Indonesia, seperti Jambi dan Sulawesi Selatan. Akan tetapi, proyek IPAL ini untuk permasalahan banjir belum tentu dapat hilang, khususnya untuk di Pekanbaru. []