ARASYNEWS.COM – Kasus kaburnya mahasiswi Universitas Negeri Padang (UNP) yang dibawa seorang pria ternyata tidak berhenti.
Mahasiswi UNP, Vani Ramadani (22) diduga dibawa kabur saat akan mengikuti kuliah kerja nyata (KKN) sebelumnya telah mengkonfirmasi bahwa dirinya tidak dibawa kabur. Ia memberi keterangan bahwa telah melangsungkan pernikahan dengan seorang pria bernama Chandra.
Akan tetapi pria tersebut disebut pihak keluarga VR adalah seorang dukun kampung dan telah melaporkan ke pihak kepolisian.
Pada Sabtu (24/7/2021), C mengantar VR kembali ke rumah keluarga VR. Akan tetapi saat diantar, C dihajar pihak keluarga VR.
Kejadian ini pun viral diberbagai jejaring media sosial di Sumatera Barat hingga saat ini.
Peristiwa ini terjadi di Kecamatan Lengayang, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatra Barat (Sumbar), Sabtu (24/7/2021) sekitar pukul 22.00 WIB. Tak terima dengan kejadian ini, pria yang diketahui berinisial C itu melaporkan keluarga mahasiswi.
Dalam keterangannya, Kapolres Pesisir Selatan, AKBP Sri Wibowo menerangkan bahwa atas kejadian itu, pihaknya pun melakukan pemeriksaan.
“Untuk sementara dia (pria yang bawa kabur mahasiswi) membuat laporan penganiayaan di Polres. Yang dilaporkan keluarga mahasiswi ini,” kata AKBP Sri Wibowo, dalam informasinya, Ahad (25/7/2021).
Sri Wibowo mengungkapkan, polisi telah mendapatkan nama-nama yang melakukan penganiayaan. Namun pihaknya akan mengklarifikasi terlebih dahulu.
“Untuk sementara (yang menganiaya) ada beberapa nama, tapi perlu kami klarifikasi dulu. Apakah keluarganya (mahasiswi) atau bukan, kami klarifikasi dulu,” sebut Sri Wibowo.
Dikatakan Sri Wibowo, kondisi si pria adalah mengalami luka-luka memar.
Dikatakan dalam informasi yang beredar, Chandra sampai di rumah istrinya itu, ayah si Mahasiswi, berinisial J, langsung mendaratkan tinjunya ke kepala korban dan menendang dada korban. Kemudian datang F memukul kepala korban dengan sepotong besi 2 kali.
Akibat pukulan itu korban terduduk. Saat itu datang lelaki P memukul bagian kepala belakang korban dengan sepotong kayu sebanyak 3 kali. Kemudian lelaki F, kembali memukul kepala bagian atas korban sebanyak 2 kali. Setelah itu kedua belah kakinya di ikat dengan tali plastik.
Korban yang sudah tak berdaya itu kemudian di seret ke pinggir jalan. Para pelaku menginjak injak korban.
Sekitar pukul 01.45 wib, Kapolsek Lengayang Iptu Beny Hari Muryanto SH, beserta KA SPK dan anggota Bripka Lois Oktama datang ke lokasi penganiayaan tersebut untuk mengamankan korban dari Penganiayaan secara bersama sama dari pihak keluarga Vani Ramadani. Korban kemudian dilarikan ke puskesmas Kambang untuk mendapatkan pertolongan medis.
“Informasinya, penganiayaan terjadi setelah pria tersebut mengantarkan mahasiswi ke rumahnya. Dia mengalami luka-luka, menjadi korban penganiayaan sehingga melapor. Mengantar mahasiswi, dugaan sementara seperti itu, tapi modusnya, kita tengah lakukan pemeriksaan. Jadi dia merasa korban penganiayaan jadi laporannya kami terima semuanya,” sebutnya pada Ahad siang.
Sampai saat ini, pria yang membawa kabur mahasiswi UNP ini masih menjalani pemeriksaan berita acara perkara (BAP) di Polres Pesisir Selatan.
“Nanti perkembangan selanjutnya, setelah kami BAP semuanya,” imbuhnya.
Seperti diketahui, kasus hilangnya mahasiswi ini sempat menjadi perhatian publik. Apalagi, pasca sepekan dinyatakan hilang, mahasiswi itu muncul lewat video TikTok yang menyatakan bahwa kepergiannya dari rumah atas kemauan sendiri. Bahkan upaya itu lantaran mengaku saling sayang dengan pria yang disinyalir telah memiliki istri.
Tak hanya itu, dalam video mahasiswi ini juga menyebutkan telah melangsungkan pernikahan sehari setelah dinyatakan hilang atau 14 Juli 2021 sekitar pukul 22.00 WIB. Pernikahan itu berlangsung di Kayu Aro, Kerinci, Provinsi Jambi. []