Pembeli Harus Teliti, Ini Bahaya Produk Kemasan Kaleng dalam Kondisi Penyok Bagi Kesehatan

ARASYNEWS.COM – Berbagai makanan dan minuman diedarkan dengan berbagai bentuk kemasan. Kemasan ini bisa dari bahan plastik, polimer, kaca, kayu, kertas, kardus, dan lainnya seperti logam (baja, timah, aluminium).

Bahan kemasan ini diolah menjadi sedemikian rupa menjadi bentuk yang diinginkan. Hanya saja jenis bahan ini tentu berbahaya jika dikonsumsi oleh tubuh.

Baru-baru ini terjadi di salah satu toko ritel di Siak, yakni Indomaret. Seorang pedagang melaporkan bahwa ia membeli susu kaleng dengan kondisi penyok.

Ia kemudian melaporkan ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Siak melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag). Kemudian menindaklanjuti itu, pihak Disperindag berkomunikasi dan mempertanyakan kepada Indomaret.

Hanya saja, pembeli harus teliti dalam membeli sesuatu produk makanan dan minuman. Selain bentuk kemasan, tanggal kadaluarsa (expired) juga harus diperhatikan.

Dikutip dari Klikdokter.com, diterangkan bahwa produk makanan kemasan berbahan kaleng yang penyok bisa membahayakan kesehatan.

Menurut Suki Hertz, seorang profesor nutrisi dan keamanan makanan untuk Culinary Institute of America, sebenarnya hal tersebut bergantung pada tingkat keparahan penyok.

Sebagai contoh, pada kaleng terdapat lekukan kecil dan letaknya tidak berada di sambungan kaleng, menurut Suki produk tersebut masih aman untuk dikonsumsi karena umumnya tidak akan memengaruhi kualitas makanan di dalamnya.

Namun, bila penyok atau lekukan itu berada pada garis sambungan kaleng, sebaiknya konsumen mengembalikan makanan kaleng itu ke dalam rak dan beri tahu kepada petugas toko.

“Bila penyok atau cacat tersebut berada di sambungan kaleng, kemungkinan besar patogen sudah masuk ke dalam. Jika Anda tetap membeli dan mengonsumsinya, Anda bisa sakit,” kata Suki.

Bagian garis sambungan kaleng sangat rentan menjadi celah bagi patogen untuk masuk. Ketika bagian itu terkena tekanan hebat akibat jatuh, maka celah akan semakin besar. Kesempatan bagi bibit penyakit untuk masuk ke dalam kaleng dan mengkontaminasinya juga semakin besar.

Ancaman Penyakit Botulisme

Tak cuma mesti memperhatikan letak penyok, Anda juga perlu mengecek seberapa dalam kondisi penyok tersebut. Semakin dalam lekukannya, maka produk tersebut makin tak aman untuk dikonsumsi.

Bahkan, Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) memberi pernyataan, jika lekukan yang dalam tersebut sampai menimbulkan titik yang tajam, risiko kontaminasi racun dari bakteri Clostridium botulinum sangat tinggi. Bakteri ini adalah satu-satunya mikroorganisme dengan spora yang tahan suhu tinggi, dan terdapat pada makanan dalam kaleng.

Racun tersebut dapat membuat Anda terkena botulisme atau keracunan makanan yang dapat mematikan sistem saraf. Gejala yang ditimbulkan berupa gangguan penglihatan, kelopak mata terkulai, kram perut, otot wajah melemah, kesulitan menelan, hingga kesulitan bernapas. []

You May Also Like