ARASYNEWS.COM – Nama makanan yang satu ini memang terdengar tidak lazim, karena, jika diartikan ke bahasa Indonesia berarti alat kelamin pria yang terjepit.
Makanan satu ini adalah khas dan bisa ditemukan di Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Nama yang diberikan untuk yang satu ini ‘kontol kejepit’ alias ‘tolpit’. Tapi nama sebenarnya dan lazim dikenal yakni adrem.
Asal muasal penamaan makanan ini adalah dari proses teknik pembuatannya yang dijepit. Orang zaman dahulu sengaja membentuk tolpit sedemikian rupa untuk menarik perhatian pembeli.
Makanan ini dibuat dari bahan dasar tepung beras dan gula jawa. Teksturnya kenyal, rasanya manis dan legit, namun juga ada sedikit cita rasa gurih di lidah.
Adrem atau tolpit sendiri bisa dengan mudah ditemukan di berbagai sudut wilayah Bantul bahkan Kota Yogyakarta. Mulai dari pasar tradisional sampai berbagai pusat oleh-oleh.
Harganya pun beragam, mulai dari harga satuan yang bisa dibeli dengan merogoh kocek Rp 1.000-an, sampai harga dalam kemasan khas makanan oleh-oleh senilai Rp 25.000-an.
Dirangkum dari berbagai sumber, tolpit atau adrem ini, seorang pedagang bernama Mardinem (66) mengaku kurang mengetahui asal muasal penamaan kue ini. Namun, setahunya penamaan tolpit alias ‘kontol kejepit’ sudah sejak lama dan karena proses pembuatannya yang menggunakan teknik penjepitan.
“Saya juga kurang begitu tahu, ini jenis makanan Bantul dan orang kuno kasih nama gitu. Tapi nama sekarang diberi nama kue adrem,” akuinya.
“Mungkin itu karena pembuatannya seperti dijapit, dijapit pakai sumpit 3 buah, lalu diangkat. Nah, kalau sudah, adonan dituang ke dalam penggorengan terus melembung terus dijapit. Karena itulah namanya tolpit, jadi tidak karena bentuknya menyerupai bagian kelamin,” terang Mardinem.
“Harus dijepit kalau tidak dijepit kan kurang menarik cuman kayak kue apem itu. Nah, ini kan cara menariknya harus dijapit dulu terus kelihatan menarik ada bentuknya,” katanya.
Terkait pembuatan tolpit atau adrem ini, dia menyebut ada 2 cara. Kendati demikian hasil pembuatan dari 2 metode ini sama.
“Sebenarnya ada 2 jenis pembuatan. Yang biasa saya buat untuk dijual, yakni pertama yang encer, gula sekilo, tepung sekilo campur gandum dan kelapa 1. Kalau yang padat, itu tepung sekilo, gula 8 ons dan kelapa cuma seperempat,” sebut dia.
“Hasilnya sama tapi kalau orang kuno dulu buatnya padat semua. Untuk yang encer karena ada pelatihan itu. Pokoknya kalau adrem yang warna warni itu pakai gula pasir dan yang warna cokelat pakai gula Jawa. Kalau rasanya cenderung manis,” terangnya.
Untuk tepung beras sendiri, ia menggunakan tepung beras hasil gilingan sendiri. Setelah adonan tercampur nantinya didiamkan dari pagi hingga siang lalu berlanjut digoreng.
Hmmm… kue kontol kejepit, kenyal, nikmat, dan bikin ketagihan, terutama saat dinikmati saat senja. []