ARASYNEWS.COM, BALI – Perairan di Bali masuk dalam 10 perairan yang angker dan menghebohkan. Ada sederet peristiwa aneh yang ditemukan nelayan di daerah ini. Salah satunya di selat Bali yakni antara Pulau Bali dengan Pulau Jawa.
Pernah banyak kapal-kapal yang kandas saat lakukan penyeberangan di Selat Bali, dan ini membuat banyak nahkoda kapal yang berhati-hati.
Nelayan menyebutkan selat ini terdapat arus kuat yang kerap datang secara tiba-tiba. Dan inilah yang menjadi perbincangan nelayan bahwa kawasan ini angker.
Nelayan setempat mengungkapkan sejumlah kecelakaan laut serta kapal kandas terjadi dan hingga bangkai kapal yang juga tidak lagi ditemukan di dalam perairan ini.
“Memang angker Selat Bali ini. Dulu ada kapal yang karam tapi hingga saat ini belum ditemukan bangkainya. Belum lagi kapal-kapal yang kandas, sudah ada di jalur yang benar tapi tiba-tiba saja kandas,” ungkap Sukirman, koordinator buruh-buruh pekerja di Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk, Rabu (12/10/2016) dikutip dari Tribun Bali.
“Kapal Motor Penumpang (KMP) Gerbang Samudera V yang lakukan uji coba pernah kandas di sebelah Timur lampu merah perairan Selat Bali atau di dekat dermaga Landing Craft Machine (LCM) Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk,” tulis keterangan di websitenya.
Dalam peristiwa itu seorang mekanik kapal, Didin (30) asal Probolinggo, Jawa Timur harus mengalami patah tulang lantaran kakinya tertimpa sekoci saat kapal tersebut kandas.
Selain itu, KMP Munic III juga pernah kandas di lokasi yang sama yakni di lampu merah perairan dekat dermaga LCM Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk sekitar pukul 05.45 WITA. Meskipun tak sampai menimbulkan korban, namun proses evakuasi kapal ini terbilang lama. Bahkan hingga dua unit kapal Tug Boat yang dikerahkan tak mampu menarik kapal ini kembali ke haluannya.
KMP Munic III akhirnya berhasil dievakuasi oleh petugas terkait. Kapal ini kembali ke haluannya setelah terjadi arus pasang di sekitar lampu merah.
Kepala Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Klas III Gilimanuk atau Syahbandar Gilimanuk, Boss Mascot, pada saat itu menjelaskan karakteristik perairan di Selat Bali ini memang unik jika dibandingkan dengan perairan manapun di tanah air. Sehingga nahkoda yang sudah pengalaman pun kerap masih mengalami kandas di lokasi ini.
Penyebab utama kapal-kapal ini kandas, diterangkannya, ialah perubahan arus serta kecepatan angin yang berubah dengan tiba-tiba.
Selain itu, kondisi pasang-surut air laut yang memang kerap tak bisa diprediksi menjadi momok tersendiri bagi para nahkoda terutama ketika hendak bersandar di dermaga LCM Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk.
“Arus di Selat Bali ini memang kuat sekali dan sering berubah secara tiba-tiba, begitu pula dengan pasang-surut air lautnya. Di setiap pertemuan dan di radio sudah sering kami himbau agar para nahkoda mewaspadai uniknya Selat Bali ini,” sebut dia.
Bukan hanya ini saja cerita yang beredar tentang selat Bali, pernah juga kejadian kapal penumpang yang tenggelam secara tiba-tiba saat melintas. Hal ini terjadi pada kapal Rafelia II yang tenggelam pada tahun 2016.
Seiring dengan itu, warga setempat pun sering menemukan kejadian mistis. Mereka menyebut hal itu terjadi karena banyaknya makhluk gaib yang ingin mencari teman di kawasan tersebut. []