ARASYNEWS.COM – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaksanakan rukyat hilal awal Sya’ban 1442 H pada Ahad, 14 Maret 2021 ketika matahari terbenam paling awal di Waris (Papua) pukul 17.50 WIT atau pukul 18.50 WIB di Sabang (Aceh). Dan ditetapkan 1 Syaban 1442 Hijriyah jatuh pada tanggal 15 Maret 2021. Artinya, sejak hari Minggu malam (malam Senin) tanggal 14 Maret 2021 sudah memasuki bulan ke delapan kalender Hijriah.
Sya’ban merupakan bulan ke-8 tahun Hijriah (29 hari). Nama Sya’ban berarti ‘pemisahan’, disebut demikian karena orang-orang Arab pagan berpencar dan berpisah pada bulan ini untuk mencari air.
Untuk diketahui dan sebagai pengingat bagi umat, ada beberapa amalan yang dianjurkan untuk dikerjakan di bulan Sya’ban bagi orang-orang bertaqwa.
Pada bulan Sya’ban, sebagian umat muslim melakukan puasa sunnah Nisfu Sya’ban. Puasa Nisfu Sya’ban 2021 adalah puasa sunnah yang dilakukan pada hari ke-15 bulan Sya’ban. Artinya, puasa Nisfu Sya’ban 1442 H ini dapat dilaksanakan pada Ahad, 28 Maret 2021 nanti. Melaksanakan amalan di bulan ini sangat dianjurkan lantaran Sya’ban merupakan salah satu yang dimuliakan.
Di bulan Sya’ban, Allah menjanjikan akan membukakan pintu rahmat serta pengampunan bagi hamba-Nya. Satu di antara amalan bulan Sya’ban adalah melaksanakan puasa sunah yang bisa dilakukan di hari pertama.
Melansir laman nu.or.id, sebagaimana yang dicontohkan Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam lewat salah satu hadits mengatakan, Nabi Muhammad lebih sering puasa sunah di bulan Sya’ban dibandingkan pada bulan lainnya, (HR Al-Bukhari).
Bahkan orang yang puasa Sya’ban termasuk orang yang menghormati bulan Ramadhan, bulan istimewa setelah Sya’ban.
Rasulullah mengatakan, “Puasa Sya’ban itu untuk menganggungkan Ramadhan,” (HR At-Tirmidzi).
Menurut pengakuan ‘Aisyah RA, “Hanya di bulan Ramadhan Nabi Muhammad berpuasa satu bulan penuh dan saya tidak melihat Beliau sering puasa kecuali di bulan Sya’ban,” (HR Al-Bukhari).
Untuk tata cara melaksanakan puasa Nisfu Sya’ban tidaklah berbeda dengan puasa-puasa lainnya, baik itu puasa sunah maupun puasa wajib di bulan ramadhan. Yang membuatnya berbeda adalah bacaan niat serta hikmah dan keutamaan pada puasa tersebut. Untuk waktu sahurnya juga tidak berbeda dengan waktu pelaksanaan puasa yang lain.
Namun jika bangun kesiangan sehingga tidak sempat makan sahur, maka masih bisa berniat di siang hari dengan syarat belum melakukan kegiatan yang membatalkan syarat puasa.
Bagi umat yang ingin berpuasa Nisfu Sya’ban berikut niat puasanya:
نويت صوم شهر شعبان سنة لله تعالى
(Nawaitu sauma syahri syahban sunnatan lillahi ta’ala)
Artinya: “Saya niat puasa bulan syakban sunnah karena Allah ta’ala”
Bagi yang lupa melafalkan niat sebelum fajar, diperbolehkan melafalkan niat saat pagi atau siang hari. Dalam puasa sunnah ini, niat boleh dilakukan siang hari selagi belum makan, minum, dan melakukan hal yang bisa membatalkan puasa. Berikut niat puasa sunnah sya’ban di siang hari:
نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ شَعْبَانَ لِلهِ تَعَالَى
(Nawaitu shauma hadzal yaumi ‘an ada’i sunnati Sya‘bana lillahi ta’ala.)
Artinya: “Aku berniat puasa sunnah Sya‘ban hari ini karena Allah SWT.”
Selian itu, ada beberapa amalan pada bulan Sya’ban, seperti menghidupkan malam sya’ban juga sangat dianjurkan khususnya malam nisfu Sya’ban (pertengahan bulan Sya’ban).
Maksud menghidupkan malam di sini ialah memperbanyak ibadah dan melakukan amalan baik pada malam nisfu Sya’ban.
Sayyid Muhammad bin ‘Alawi Al-Maliki menegaskan bahwa terdapat banyak kemuliaan di malam nisfu Sya’ban; Allah SWT akan mengampuni dosa orang yang minta ampunan pada malam itu, mengasihi orang yang minta kasih, menjawab do’a orang yang meminta, melapangkan penderitaan orang susah, dan membebaskan sekelompok orang dari neraka.
Setidaknya terdapat tiga amalan yang dapat dilakukan pada malam nisfu Sya’ban. Tiga amalan bulan Syaban ini disarikan dari kitab Madza fi Sya’ban karya Sayyid Muhammad Alawi Al-Maliki.
- Berdoa
Memperbanyak doa. Anjuran ini didasarkan pada hadits riwayat Abu Bakar bahwa Rasulullah bersabda,
ينزل الله إلى السماء الدنيا ليلة النصف من شعبان فيغفر لكل شيء، إلا لرجل مشرك أو رجل في قلبه شحناء
Artinya, “(Rahmat) Allah SWT turun ke bumi pada malam nisfu Sya’ban. Dia akan mengampuni segala sesuatu kecuali dosa musyrik dan orang yang di dalam hatinya tersimpan kebencian (kemunafikan),” (HR Al-Baihaqi).
- Kalimat Syahadat
Membaca dua kalimat syahadat sebanyak-banyaknya. Dua kalimat syahadat termasuk kalimat mulia. Dua kalimat ini sangat baik dibaca kapan pun dan di mana pun terlebih lagi pada malam nisfu Sya’ban. Sayyid Muhammad bin Alawi mengatakan,
وينبغي للمسلم أن يغتنم الأوقات المباركة والأزمنة الفاضلة، وخصوصا شهر شعبان وليلة النصف منه، بالاستكثار فيها من الاشتغال بكلمة الشهادة “لا إله إلا الله محمد رسول الله”.
Artinya, “Hendaknya seorang muslim mengisi waktu yang penuh berkah dan keutamaan dengan memperbanyak membaca dua kalimat syahadat, La Ilaha Illallah Muhammad Rasululullah, khususnya bulan Sya’ban dan malam pertengahannya.”
- Istighfar
Memperbanyak istighfar. Tidak ada satu pun manusia yang bersih dari dosa dan salah. Itulah manusia. Kesehariannya bergelimang dosa. Namun kendati manusia berdosa, Allah Subhanahu Wa Ta’ala senantiasa membuka pintu ampunan kepada siapa pun. Karenanya, meminta ampunan (istighfar) sangat dianjurkan terlebih lagi di malam nisfu Sya’ban.
Itulah beberapa amalan yang bisa dilakukan di bulan Sya’ban selain berpuasa. []