ARASYNEWS.COM – Maskapai Garuda Indonesia berlakukan embargo pengiriman kargo udara ponsel merek vivo. Ini karena kabar adanya insiden perangkat tersebut terbakar di Hong Kong.
“Saat ini kami memang tengah menghentikan sementara waktu layanan pengangkutan kargo udara untuk jenis ponsel pintar tertentu, menyusul insiden terbakarnya kontainer kargo dengan muatan ponsel pintar di Hong Kong beberapa waktu lalu,” kata Direktur Utama PT Garuda Indonesia, Irfan Saputra dalam keterangan yang dikutip arasynewscom, Kamis (15/4/2021).
Surat larangan dari Garuda Indonesia bahkan juga beredar di berbagai sosial media, isinya menyebutkan petugas kargo harus memastikan tidak ada ponsel merek vivo di setiap pengiriman.
Embargo ini hanya pada batangan ponsel vivo dan baterai saja, tidak berlaku pada suku cadang, aksesoris, selubung atau rangka ponsel tanpa baterai lithium
Menurut Irfan, larangan sementara ini merupakan antisipasi untuk memastikan keamanan dan keselamatan penerbangan agar tetap berjalan optimal.
“Kebijakan yang turut diambil sejumlah maskapai penerbangan dunia tersebut akan dilakukan hingga terdapat hasil investigasi menyeluruh dari otoritas Bandara Hong Kong,” kata Irfan.
“Saat ini kami juga terus berkoordinasi dengan otoritas terkait guna memastikan langkah antisipatif yang perlu dilakukan menyikapi perkembangan hasil temuan tersebut,” kata Irfan.
Sebelumnya seperti dikutip dari Android Authority, Kamis (15/4/2021), telah terjadi kebakaran di apron bandara tepat sebelum palet berisi Vivo Y20 dan sejumlah aksesori akan dimuat di dalam pesawat untuk dibawa dari Hong Kong ke Thailand pada Minggu (11/4/2021).
Kejadian ini pun sempat ramai beredar di media sosial. Ada video menunjukkan palet yang terisi telah terbakar, dan foto usai kejadian memperlihatkan boks penjualan smartphone Vivo yang hangus.
Tidak hanya pelarangan pengiriman smartphone Vivo, Hong Kong Air Cargo juga menyebut tidak menerima kargo dari Cargo Link Logistics HK dan Sky Pacific Logistics HK. Larangan ini berlaku hingga pengumuman lebih lanjut.
Kendati demikian, belum diketahui penyebab terbakarnya unit yang akan dikirimkan tersebut. Namun Vivo mengatakan pihaknya sudah mengetahui soal insiden ini dan akan melakukan penyelidikan.
“Kami telah memberikan perhatian dan segera membentuk tim khusus untuk bekerja sama dengan pihak berwenang setempat agar dapat menentukan penyebabnya,” tulis Vivo dalam pernyataannya pada Android Authority.
Setelah insiden tersebut, Garuda Indonesia mengeluarkan larangan sementara mengangkut ponsel vivo tipe apa pun melalui kargo udara, sambil menunggu hasil investigasi Otoritas Bandara Internasional Hong Kong.
Vivo pun merilis pernyataan terkait masalah ini. Dalam pernyataan Vivo Indonesia, pihaknya menyebut telah mendapat laporan bahwa kiriman barang pada satu penerbangan kargo terbakar di apron parkir Bandara Internasional Hong Kong pada 11 April 2021. Dan pihak vivo membenarkan insiden ponsel vivo terbakar di Hong Kong.
vivo Indonesia belum menginformasikan apakah embargo pengiriman akan berdampak ke penjualan ponsel di Indonesia. vivo saat ini memiliki pabrik di Tangerang yang memproduksi seri V dan seri Y.
“Kami memberikan perhatian tinggi pada hal ini dan segera membentuk tim khusus untuk bekerja sama dengan otoritas lokal terkait untuk mencari tahu penyebabnya,” kata Vivo Indonesia dalam pernyataan resminya.
Lebih lanjut, pihak Vivo Indonesia juga akan terus memberikan informasi terkini mengenai isu ini.
“Kami akan terus memberi informasi terkini tentang isu ini dan memastikan bahwa produk kami yang sampai di tangan konsumen memiliki standar keamanan dan kualitas tertinggi,” ujar Vivo Indonesia. []