
ARASYNEWS.COM, PELALAWAN – Jejak harimau Sumatera terlihat berada di kebun sawit milik perusahaan tidak jauh dari Suaka Margasatwa Kerumutan, Kabupaten Pelalawan pada awal bulan Maret 2021. Terkait penampakan ini, membuat warga dan pihak perusahaan khawatir.
Kepala Bidang I Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau Andre Hansen Siregar dalam informasinya membenarkan kemunculan harimau sumatra ini.
Ia menyebutkan telah memasang kamera pemantau di sekitar lokasi harimau meninggalkan jejak tersebut.
“Harimau itu dilaporkan muncul di PT Gandahera Hendana, itu HGU perkebunan sawit,” akui Andre, dalam informasi yang diterima arasynewscom, Jum’at (5/3/2021).
Dijelaskannya dari penelusuran tim mitigasi di perusahaan itu, harimau sumatra diperkirakan menuju ke hutan tanaman industri. Lokasi itu berdekatan dengan Suaka Margasatwa Kerumutan.
“Suaka Margasatwa itu memang habitatnya harimau, jadi bisa saja harimau keluar dari tempatnya,” terang Andre.
Disebutkannya, pada bulan lalu sering terjadi hujan di Suaka Margasatwa Kerumutan sehingga lokasi itu kebanjiran.
“Kemungkinan, harimau itu keluar mencari daerah kering untuk keberlangsungan hidup. Salah satunya mencari makanan di daerah kering karena banjir juga membuat mangsa pindah ke lokasi lain. Bisa saja satwa mencari pakan sampai ke kebun perusahaan,” terang Andre.
Andre menyimpulkan, keluarnya harimau sumatera dari habitatnya merupakan hal yang wajar, karena areal perusahaan masih dekat dan masuk ke daerah jelajahnya.
Ia telah menginformasikan dan mengimbau pekerja kebun perusahaan diminta waspada.
“Diminta saat beraktivitas tetap waspada, jangan sendirian di kebun,” saran Andre.
Lebih lanjut, Andre menjelaskan temuan jejak harimau di kebun perusahaan disimpulkan tim bahwa harimau itu tidak sendirian. Diperkirakan sudah dewasa dari hasil pengamatan jejak yang ditinggalkan disejumlah lokasi.
“Diperkirakan harimau dewasa. Dan kita sudah memasang dia kamera pengintai di perlintasan itu. Kalau terekam, baru dipastikan ukuran harimaunya,” ungkapnya.
Dikatakan Andre, pihaknya juga telah meminta perusahaan memasang plang peringatan di lokasi yang dilintasi harimau. Ini sebagai peringatan kepada pekerja agar tidak bekerja sendiri di kebun.
“Di sekitar lokasi juga sudah dipasang papan larangan untuk beraktifitas. Karena itu merupakan perlintasan harimau. Kalaupun bekerja, diminta agar tidak sendirian,” pungkas Andre. []