Ini Kata Fauzi Bahar Terkait Batalnya SKB Seragam Sekolah

ARASYNEWS.COM, PADANG – Mantan Walikota Padang Fauzi Bahar bersyukur dengan putusan Mahkamah Agung (MA) yang membatalkan Surat Bersama Tiga Menteri (SKB) yang mengatur tentang seragam di sekolah.

“Kita tentu bersyukur. Ini kado dan THR terbesar bagi kita khususnya untuk Sumatera Barat,” kata Fauzi Bahar, Jum’at (7/5/2021) dalam keterangannya di Padang.

Diketahui, Fauzi bahar bersama sejumlah tokoh Sumbar mengkritisi dan menolak SKB tiga menteri tentang aturan berpakaian di sekolah yang ditandatangani Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Markarim, Menteri Agama Yaqut dan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian tersebut.

Walikota Padang periode 2004-2014 itu sangat kecewa ketika Menteri Pendidikan dan Kebudayaan memotori terbitnya SKB tiga menteri tersebut.

Menurut Fauzi, Menteri Nadiem Makarim telah mendapatkan informasi yang tidak utuh yang kemudian melatari keluarnya SKB ini.

“Dalam dunia pendidikan, memang harus ada aturan yang sedikit memaksa kepada peserta didik agar karakternya lebih terbentuk. Untuk mengajarkan salat saja, anak umur tujuh tahun boleh dipukul. Kan itu buat kebaikan supaya ketika sudah dewasa tidak pernah meninggalkan kewajiban sholat,” kata Fauzi Bahar.

“Pendidikan itu memang pemaksaan, bukan imbauan-imbauan. Kalau diberikan kebebasan imbauan, berbahaya ini. Anak-anak yang belum punya ilmu, iman, diberikan kebebasan, seperti apa jadinya?,” kata Fauzi Bahar.

Kini setelah MA membatalkan SKB ini, ia berharap penerapan berpakaian di sekolah, khususnya di Sumbar tidak lagi menjadi persoalan. Karena sejak dirinya menerapkan aturan berpakaian muslimah di sekolah-sekolah di Kota Padang pada 2005 lalu tidak pernah jadi perdebatan luas.

“Saya bangga dan kagum kepada yudikatif yang menegakkan kebenaran. Ini sesuatu yang kita tunggu-tunggu oleh masyarakat di Sumbar,” kata Fauzi Bahar.

Dia berharap dengan pencabutan SK tiga menteri ini bahwa guru tetap sesuatu yang diagungkan. Sebab, kata Fauzi, guru adalah orang tua di sekolah. Menurutnya, tidak ada guru yang ingin mencelakakan muridnya. Guru-guru, dikatakan Fauzi, tetap akan terus membimbing anak-anaknya ke jalan yang baik dan benar. []

You May Also Like