
ARASYNEWS.COM – Dumai dikenal sebagai kota industri dan pelabuhan. Berada di sebelah pesisir timur pulau Sumatera provinsi Riau.
Dumai melalui pemerintah kota mulai melakukan pembenahan terutama untuk bidang pariwisata. Ada beberapa tempat wisata di Dumai yang kini mulai dikenal masyarakat di Riau. Dan salah satunya adalah objek wisata hutan bakau yang dinamai dengan Bandar Bakau.
Kawasan ini dipenuhi tumbuhan bakau atau yang dikenal dengan mangrove. Lokasinya sekitar 3 kilometer dari pusat kota Dumai berada di jalan Nelayan Laut. Ke sini, bisa dicapai dengan kendaraan roda empat atau dua. Dan akses jalan sudah cukup mulus.
Bandar Bakau memiliki luas mencapai 20 Hektare hingga batas timpas surut terendah Muara Sungai Dumai. Letak lokasi Bandar Bakau berhadapan langsung dengan Perairan Selat Rupat, Kabupaten Bengkalis. Maka pemandangan laut dan sejumlah kapal yang melintas jadi sensasi tersendiri ketika berkunjung ke Bandar Bakau. Apalagi tersedia titian yang menghadap laut.
Saat mengunjungi kawasan ini, suasana yang dirasakan sangat sunyi karena jauh dari keramaian. Kawasan ini rimbun ditumbuhi jenis pohon bakau. Dan dibaliknya tersimpan kisah legenda Puteri Tujuh.
Kisah tentang Tujuh Putri Ratu Cik Sima dari Kerajaan Sri Bunga Tanjung memang melekat di lokasi tersebut.
Dari cerita masyarakat dahulu, ada kisah tentang Pangeran Empang Kuala, yang punya kisah tragis di Bandar Bakau. Sebab murka ketika pinangannya ditolak satu dari Putri Tujuh, Mayang Mengurai.
Sang pangeran wafat di kawasan ini. Pada awalnya sang pangeran masuk dari Muara Sungai Dumai bersama pasukannya. Ternyata ketika sedang rehat di rindangnya Pohon Bakau, ia malah tertimpa Buah Bakau yang dikendalikan kekeramatan Jin. Jin yang bersemayam di Hulu Sungai Dumai atau dikenal dengan Bukit Jin.
Kisah mistis di kawasan Bandar Bakau lainnya yang dipercaya masyarakat dahulu adalah Hantu Bandar Bakau. Dan masyarakat sekitar tidak menyarankan agar anak-anak bermain di kawasan ini mulai magrib dan malam hari.
Namun, perlahan mitos hantu di Bandar Bakau mulai hilang. Hal ini karena berbagai aktivitas kerap digelar di kawasan ini.
Akan tetapi, karena kawasan ini rimbun dengan pepohonan jensi mangrove, maka kita harus waspada karena cukup banyak ular yang dapat mengancam, serta ada satwa lainnya seperti kera ekor panjang, burung punai, kepiting bakau, dan buaya.

Untuk menikmati suasana ini, tidak perlu merogoh kocek sangat dalam. Sebab setiap satu pengunjung hanya perlu membayar tiket masuk sebesar Rp 5000.
Dan disamping itu, di kawasan Bandar Bakau ini, pengunjung juga dapat ikut belajar dan melihat langsung proses rehabilitasi Hutan Bakau. Bahkan pengunjung bisa ikut menanam Bibit Bakau dan mengadopsi Pohon Bakau. []