
ARASYNEWS.COM, ROKAN HULU – Goa Rumah Batu salah satu tempat yang telah dijadikan sebagai destinasi wisata kabupaten Rokan Hulu. Hanya saja belum banyak para travelers yang datang menikmati keindahan alam di Goa Rumah Batu ini.
Banyak yang belum mengetahui lokasi goa ini. Letaknya tidak jauh dari Dusun Lubuk Ulek, Desa Cipang Kiri Hulu, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul). Dari kota Ujung Batu, membutuhkan waktu sekitar 3 jam perjalanan darat.
Akses perjalanan untuk mencapai lokasi cukup sulit. Perjalanan dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan mobil double gardan, melewati jalan berbukit, yang sebagian besarnya masih tanah.
Tapi kendaraan hanya bisa sampai setengah perjalanan saja dari Dusun Lubuk Ulek. Perjalanan terhenti oleh anak sungai. Dan kemudian dilanjutkan dengan berjalan kaki. Jalan yang dilewati adalah jalan setapak dan tanah menuju goa. Di saat hujan, jalan ini cukup licin.
Dengan berjalan kaki, travelers akan melewati dua anak sungai yang masih alami, air di sungai dengan bebatuan terlihat jernih mengalir.
Lebih kurang 30 menit berjalan kaki di tengah hutan yang masih banyak ditumbuhi pohon-pohon besar. Diperkirakan pepohonan ini berusia puluhan tahun.
Perjalanan terasa segar karena udara yang alami dan suasana yang segar, ditambah lagi dengan suara kicauan burung di area hutan.
Setelah setengah jam perjalanan, akhirnya sampai di kawasan Goa Rumah Batu. Mulut goa tidak terlihat jelas, karena tersembunyi di sebalik pohon-pohon besar.
Pintu mulut Goa Rumah Batu cukup luas, para traveler d harus ekstra hati-hati di area ini, karena banyak ditemukan hewan Pacet yang tanpa terasa mengisap darah.
Di pintu goa juga masih terlihat akar-akar merambat dari tumbuhan yang menjalar, dan ada yang menjuntai dan menempel di dinding goa.
Jalan masuk ke dalam goa tidak mudah, terdapat bebatuan besar yang tidak beraturan. Masuk dari pintu goa juga tidak datar, akan tetapi langsung menurun. Dan ini membutuhkan kehati-hatian dan konsentrasi ekstra para travelers, terutama saat musim hujan, batu-batu akan menjadi sangat licin.
Disarankan, para travelers agar memakai sepatu atau sendal gunung jika ingin berwisata ke Goa Rumah Batu.

Setelah sampai di bagian dalam goa, para travelers akan disambut oleh ratusan burung walet. Selain beterbangan, juga akan terlihat sarang-sarang burung walet yang menempel di dinding goa.
Dalam goa terasa luas dan tinggi, selain itu juga alami dan gelap. Tidak ada penerangan di dalam goa. Jadi bagi yang datang, disarankan membawa alat penerangan seperti senter.
Keindahan goa semakin menakjubkan, banyak terdapat stalaktit dan stalagmit yang terbentuk secara alami. Tetesan air yang jatuh dari ujung stalaktit dan stalagmit ini menambah pesona Rumah Goa Batu semakin sejuk dan nyaman.
Ada banyak lorong dalam goa, tapi banyak yang pendek dan sebagian besarnya buntu. Ada juga lorong naik ke bagian atas goa.
Menurut masyarakat setempat yang memandu, goa tersebut terdiri dari 2 lantai. Dan disebutkan juga gua ini memiliki pintu keluar lainnya.
Masyarakat sekitar menyebutkan goa ini aman untuk dikunjungi. Dan begitu juga dengan goa-goa lainnya yang tidak jauh dari Dusun Lubuk Ulek.
Untuk diketahui, Puncak Bukit Tungkus Nasi berada di Desa Cipang Kiri Hulu, Kenagarian Sei Kijang, Kecamatan Rokan IV Koto, Kabupaten Rokan Hulu, Riau. Berada diketinggian lebih kurang 1500 Mdpl. Dari puncak bukit, pada pagi hari para travelers akan terasa berada di atas awan. Dan ini yang membuat area ini terasa dingin dan kerap diselimuti kabut.
Pada tahun 2012 bukit ini dijadikan oleh pemerintah Provinsi Riau sebagai landasan pacu olahraga paralayang, karena pada saat itu provinsi Riau menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON), event bergengsi ditingkat nasional.
Menurut keterangan pemuda setempat, dalam waktu dekat, akan segera diresmikan objek wisata bukit Buluh Perindu. Dan hebatnya lagi, masih menurut pemuda setempat, di area ini telahi terkoneksi jaringan internet 4G. []