ARASYNEWS.COM, PEKANBARU – Dikabarkan Dinas Kesehatan Pekanbaru menarik semua vaksin dari seluruh fasilitas kesehatan (faskes). Kabar tersebut diketahui dalam surat yang beredar dan ditujukan ke pihak rumah sakit dan puskesmas di kota Pekanbaru. Ada 28 faskes yang dikirim surat tersebut.
“Sehubungan dengan adanya evaluasi pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Pemerintah Kota Pekanbaru, maka kami memerintahkan kepada seluruh direktur rumah sakit se-Pekanbaru untuk segera mengembalikan vaksin Covid-19 ke Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru,” tulis surat yang ditandatangani Kabid Sumber Daya Dinkes Pekanbaru, David Oloan, Selasa (8/6/2021).
Tertulis harus segera dikembalikan paling lambat sore hari pada hari yang sama. Surat tersebut dikeluarkan dan ditandatangani pada Senin (7/6/2021).
Dan tidak ada pengecualian bagi rumah sakit di kota Pekanbaru untuk mengembalikan.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Pekanbaru, Arnaldo membenarkan surat yang diterbitkan tersebut.
“Iya, benar vaksin harus segera dikembalikan karena bermasalah,” kata Arnaldo, Selasa (8/6).
Arnaldo menyebutkan permasalahannya karena ada ketidakcocokan data.
“Data vaksin di rumah sakit tidak sesuai dengan jumlah persediaan dosis vaksin. Data jumlah vaksin seharusnya terdapat dalam Sistem Monitoring Imunisasi Logistik secara Elektronik (SMILE),” kata dia.
“Jadi, vaksin yang diambil oleh fasilitas pelayanan kesehatan. Namun ketika melakukan vaksin, data orang yang di vaksin tidak diinput ke P-care (pencatatan vaksinasi) dan SMILE,” terang Arnaldo.
Arnaldo memastikan sudah banyak dosis vaksin Covid-19 didistribusikan ke rumah sakit di Pekanbaru. Namun data jumlah penerima vaksin tidak kunjung diterima dan terdata dalam P-care dan SMILE.
“Data orang yang divaksin banyak yang belum di-input. Terkait penarikan vaksin berkaitan dengan data P-care dan SMILE,” terangnya.
Terkait sejak kapan data vaksin dan jumlah penerima tidak sesuai, menurut Arnaldo sudah terjadi sebelum dirinya bertugas menjadi Plt. Sehingga tidak termasuk kegiatan vaksin massal yang baru saja diinstruksikan oleh Presiden Joko Widodo.
“Ini sepertinya sudah lama. Tidak ada hubungan dengan vaksin massal kemarin. Kita hanya ingin supaya data ini real agar ketika minta vaksin ke pusat, orang pusat bisa kasih vaksin,” tukas dia.
Total ada sekitar 1.800 viral vaksin yang telah ditarik. Dan jumlah tersebut bisa untuk 18.000 dosis.
“Jadi, intinya, pihak rumah sakit tidak bekerja dengan benar berapa yang terpakai dan tercatat sehingga sulit kita lakukan pelaporan,” pungkasnya. []