ARASYNEWS.COM, PEKANBARU – Beberapa titik api mulai terlihat di wilayah Riau. Titik api ini ditimbulkan akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi. Dan juga menimbulkan kabut asap dibeberapa kabupaten kota di Riau dan termasuk ibukota provinsi, yakni kota Pekanbaru.
Lantas, banyak yang mempertanyakan fungsi Dashboard Lancang Kuning yang menjadi kebanggan yang sukses diluncurkan tahun lalu oleh Kapolri Jenderal Idham Aziz bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.
Sebagaimana diketahui, Dashboard ini diciptakan Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setia Imam Effendy. Ia meraih penghargaan Indonesia Award 2020 yang diselenggarakan salah satu stasiun televisi swasta, sebab sukses menangani karhutla.
Akan tetapi, sepertinya kejadian karhutla tahun 2021 ini menjadi tantangan Irjen Pol Agung yang berhasil menciptakan aplikasi pemantau titik api, yaitu Aplikasi Dashboard Lancang Kuning ini.
Tenyata saat ini, aplikasi ini mendapat ujian, pasalnya dari catatan Jikalahari memperlihatkan perkara-perkara korporasi PT Adei Plantation Industry, PT National Sago Prima, PT Palm Lestari Makmur dan PT Langgam Inti Hybrindo yang pernah ditangani Polda Riau.
Disebutkan, aparat penegak hukum terhadap korporasi ini memberi efek jera, tanpa perlu repot ikut memadamkan api.
“Artinya penegakan hukum terhadap korporasi memberi efek jera. Tanpa perlu repot-repot ikut memadamkan api hingga Kapolda Riau berkeringat memadamkan api di dalam areal PT SRL di Rupat, penegakan hukum terhadap korporasi itu sudah termasuk Polisi ikut memadamkan api,” kata salah seorang anggota Jikalahari Made Ali yang ditulis Staf Advokasi dan Kampanye Jikalahari, Nurul Fitria.
Kini Aplikasi Dashboard Lancang Kuning sedang mendapat ujian. Menurutnya diperkirakan banyak karhutla di Riau pada dua bulan akan sulit dikendalikan akibat Riau memasuki musim panas. []