ARASYNEWS.COM, PEKANBARU – Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau melalui Kepala BBKSDA Riau, Suharyono mengungkapkan luasan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di kawasan Cagar Biosfer Giam Siak Kecil (GSK) di Bengkalis, provinsi Riau pada beberapa hari terakhir telah mencapai lebih dari 100 Hektar.
“Total keseluruhan belum dihitung berapa luas yang terbakar. Perkiraan kasar kami lebih dari 100 ha,” ujar Kepala Balai Besar KSDA Riau, Suharyono, kepada arasynewscom, Ahad (7/3/2021).
Suharyono mengatakan di cagar biosfer ini tidak ada pohon-pohon besar yang tumbuh.
“Mayoritas yang tumbuh di kawasan ini adalah tanaman kecil yang merambat, seperti kantong semar. Jadi saat musim kemarau sangat kering dan gampang tersulut api saat suhu panas. Dan ini lumayan sulit dipadamkan ketika terbakar,” jelas dia.
Selain tanaman mudah yang mudah terbakar, lokasi cagar biosfer ini adalah lahan gambut. Dengan tingkat kedalaman lahan gambut mencapai 1-2 meter.
“Lahan di area ini gambut dan sangat sulit dijangkau tim pemadam melalui jalur darat,” sebut dia.
Ia menyebutkan, dari luas lahan mencapai 100 hektar lebih itu, terpantau ada 3 titik sebaran titik api. Seluruhnya diketahui bersumber dari satu titik sumber api di dalam kawasan.
“Pemicunya ada 3 titik api. Saat beberapa hari itu, 2 titik dapat cepat ditangani dan dipadamkan. Sedangkan satu titik api lagi karena lokasinya yang jauh dari sumber air. Jadi diperlukan selang penyambung,” ungkap dia.
Karhutla di kawasan cagar biosfer GSK Riau ini terjadi sudah sejak 15 hari terakhir. Bahkan petugas di lokasi kesulitan untuk memadamkan api karena lokasinya yang jauh dari sumber air.
Selain itu, Suharyono mengatakan akses jalan untuk mencapai lokasi karhutla terbilang sulit karena kedalaman gambut. []