
ARASYNEWS.COM, PEKANBARU – Dalam pelaksanaan vaksinasi massal yang digelar di kota Pekanbaru, ada warga yang ditolak dan tidak mendapat vaksinasi. Beberapa warga ini ditolak di salah satu tempat digelarnya vaksinasi di Hotel Novotel kota Pekanbaru. Dan kabar ini pun didengar anggota DPRD Riau Ade Hartati.
Ia menyesali sikap pemerintah dan pelaksana terkait hal tersebut. Sejatinya, dikatakan Ade vaksinasi itu ditujukan sebagai salah satu cara untuk memberikan imunitas kepada masyarakat, baik sebagai individu maupun masyarakat. Namun informasi soal siapa-siapa saja dan jadwal terkait vaksinasi harusnya terbuka luas, agar warga tahu dengan baik.
“Program vaksinasi yang digencarkan oleh pemerintah pusat, selayaknya diatur sedemikian rupa oleh pemerintah daerah sesuai dengan skala prioritas yang dimaksud,” kata Ade, Kamis, (20/5).
“Untuk prioritas pertama vaksinasi ditujukan bagi seluruh tenaga kesehatan, dimana para Nakes merupakan ujung tombak bagi penanganan pasien Covid-19,” kata Ade Hartati.
Kemudian, kata Ade disusul oleh tenaga pendidik dan TNI. Selanjutnya, tentu pemerintah harus memastikan seluruh masyarakat, terutama yang rentan tertular Covid-19, seperti lansia, pedagang dan pekerja harus dipastikan untuk sesegera mungkin mendapatkan vaksin yang disediakan pemerintah.
“Informasi terkait vaksinasi harus dibuka seluas-luasnya. Dan pemerintah harus memastikan alur prioritas dan kepastian waktu sampai kapan masyarakat bisa mendapatkan vaksinasi. Sehingga tidak terjadi hal-hal seperti di atas (ditolak vaksin),” kata Ade.
Ia juga mengatakan, dari jumlah awal sebesar 20.000 ribu dosis vaksin untuk Riau, tentu belum mencukupi untuk seluruh masyarakat Riau dengan jumlah 6,5 juta jiwa.
Oleh sebab itu, dikatakan Ade, kepastian alur prioritas dan waktu menjadi tanggung jawab pemerintah sepenuhnya.
Sebagaimana diketahui, vaksinasi massal yang digelar di kota Pekanbaru ini dibagi dalam tiga tempat. Pelaksanaannya pun dilakukan selama tiga hari.
Tiga tempat pelaksanaan itu dilakukan sejak kedatangan Presiden Jokowi, yakni di Gelanggang Remaja, Hotel Furaya, dan Hotel Novotel. Sebanyak 10.000 orang akan divaksin. Dan disamping itu peserta vaksinasi pun dibuka melalui kontak yang disampaikan. Hanya saja nomor kontak tersebut tidak dapat dihubungi dan ini yang disesali masyarakat. []